Kamis, 07 November 2013

“Persija, kami bangga. Jakarta, kami kecewa”


JakOnline- Awal musim, kami berkumpul menjadi satu. Tim kesayangan kami, kebanggaan dan harga diri kota kami, Persija Jakarta di kloning. Bintang-bintang diatas logo team, dengan seenaknya dibilang milik mereka. Tanpa mereka tau berapa banyak tetes demi tetes keringat yang telah terbuang untuk mendapatkan bintang kehormatan tersebut. Sudahlah.. Kami sudah lupakan. Semua pun pasti tau yang mana “Macan Kemayoran” yang sebenarnya.
Kompetisi berjalan. Masalah demi masalah mulai datang dan seperti tidak lagi menjadi hal tabu di tubuh team ini. Yang paling klasik adalah masalah gaji pemain. Aneh! Gue sendiri sampe engga abis pikir..
PERSIJA Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta.
Gue ulangi, JA-KAR-TA.
Sudah amat sangat jelas bahwa tim ini adalah tim asal kota Jakarta, ibukota Indonesia.
Simplenya, orang-orang pendatang yang cuma numpang hidup aja di Jakarta hidupnya bisa makmur. Pertanyaannya, kenapa Persija, tim yang lahir di Jakarta, belajar jalan di Jakarta, jatuh di Jakarta, sampe berdiri di Jakarta engga seperti berada di rumahnya sendiri?
Masalah yang paling terakhir ini yang bikin gue dan mungkin sebagian besar ‘Persija Lovers’ lain kecewa sama “Jakarta”.
Putaran kedua kompetisi dimulai. Sekian lama kami menahan rindu ingin melihat kebanggaan kami bertanding, kami ingin berteriak untuk mereka, kami ingin bernyanyi untuk mereka, disini, di Jakarta.
Harapan itu seakan hilang. Dengan alasan ini itu bla bla bla bla, Persija tidak diizinkan menggelar pertandingan di Jakarta dengan alasan keamanan. Bukan hanya satu, tapi dua pertandingan “si anak tiri” ini harus bertanding jauh ratusan kilometer dari rumahnya. Padahal, secara tidak langsung yang sedang mereka perjuangkan adalah nama Jakarta itu sendiri.
Dear, Jakarta. Sesungguhnya hanya Persija yang membuat kami masih bertahan diatas tanah yang munafik ini. Entah apa aku masih ada disini ketika nanti Persija benar benar kau buang. Cintailah Persija seperti engkau mencintai para pendatangmu. Perjuangkanlah Persija sebagaimana Persija tanpa lelah memperjuangkan nama baikmu. Anak tirimu rindu akan pelukmu. Macan ini rindu akan rumahnya. bukan gedung-gedung tinggimu yang kami banggakan. Bukan gemerlapmu yang akan kami ceritakan. Tapi hanya ada satu nama yang akan selalu aku ceritakan kepada mereka ketika kelak aku menjadi tua. Yang tetap harus mereka jaga, dan harus mereka cintai. Bahkan harus lebih dicintai daripada Jakarta itu sendiri. Satu nama di depan Jakarta adalah.. Persija. (@rawkvicky/JO)

Share to

Facebook Google+ Twitter Digg

0 komentar:

leave comment

Untuk membagikan artikel ini klik kanan pada jejaring sosial yang akan dipilih dan pilih "Buka Tautan Di Tab Baru"



Terima kasih telah mengunjungi blog kami,Semoga bermanfaat untuk anda Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui komentar atau share sesuai dengan artikel diatas.

Me

Posting Komentar

KAMI SIAP KEMBALIKAN KEJAYAAN !!!

Posted by The jak madura on 4 April 2015