Bepe: Persija Cinta Abadi Saya

“Persija Jakarta Cinta Abadi Saya, di Persija saya mengalami semuanya. Dari kesenangan hingga kesedihan. Menang, kalah, gelar juara, patah kaki, bahkan sampai saya mau dibunuh.”.

Support your local foodball

“Diantara banyak orang yang bangga memakai atribut sepakbola luar, disini gue lebih bangga memakai atribut tim sepakbola lokal kebanggaan gw, Persija Jakarta”.

Terima Kasih Bambang Pamungkas

Walau raga tak lagi disana, tetapi jiwa akan selalu bersama, berjuang untuk Persija Jakarta #PersijaSelamanya -Bambang Pamungkas-

Mencintaimu Persija Dengan Sepenuh Hati

JakOnline- Pukulan keras sedang menghantam tubuh salah satu kelompok supporter di negeri ini. Berapa banyak media masa yang berbondong-bondong menyudutkan The Jakmania atas peristiwa 22 Juni 2013 lalu.

Stop Kekerasan Terhadap Supporter

“Akhir-akhir ini di lini masa menjadi akrab dengan kalimat “stop kekerasan terhadap supporter”, mungkin sejak kejadian di tol cikampek beberapa bulan lalu.”.


Senin, 28 Juli 2014

#OrenKanMadura





OrenMadura - Mungkin tak mudah untuk mewujudkannya tapi di dunia ini tak ada yang tidak mungkin,butuh kerja keras untuk mewujutkannya. Apalagi mendirikan Jakmania di Madura kayanya sulit tapi dengan perjuangan pasti bisa. 


Sebenarnya banyak pecinta Persija Jakarta di Madura,tapi mereka kurang yakin dan takut untuk mengakuinya. Buat apa takut? hidup mati kita hanya di tangan Allah bukan di tangan meraka. Memang terlalu berbahaya untuk menjadi JakMania di Madura.


Kekompakan adalah masalah yang paling utama,kalau bukan kita sendiri siapa lagi yang akan #OrenKanMadura ? jadi marilah jangan egois kalau kalian memang JakMania dari madura ayo gabung dengan kami. Ga usah takut dengan TERROR yang terdengan di telinga kalian.


Anggota kami hingga saat ini masih sedikit hanya 4 orang dan semuanya hanya dari Kabupaten Sumenep. Kami yakin pasti ada JakMania di Kabupaten Pamekasan,Kabupaten Sampang,dan Kabupaten Bangkalan. Jangan takut ayo gabung dengan kami. Bagi yang mau gabung caranya gampang, hubungi kami di Twitter atau Facebook.


Kami yakin suatu saat nanti pada waktunya kami akan datang kesana (SUGBK) dan akan kami bentangkan spanduk kami,dan itu tanda keberhasilan kami dalam meng #OrenKanMadura. TERIMA KASIH

Jumat, 18 Juli 2014

Antara Ada Dan Tiada




OrenMadura - The Jak Mania itulah sebutan bagi suporter kesebelasan Persija Jakarta,suporter yang tidak mengenal lelah untuk mendukung tim berjuluk macan kemayoran itu. Keberadaannya bukan hanya di satu titik saja yaitu Jakarta,bahkan keberadaannya hampir tersebar di seluruh indonesia tidak terkecuali di Madura.

Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.168 km2 (lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk hampir 4 juta jiwa. Siapa sangkah disana juga ada the jak mania.

Saya mewakili teman-teman jakmania di Madura membuat artikel ini hanya ingin kalian tau bahwa juga ada jakmania di Madura. Mungkin kalian tidak percaya,tapi percayalah bahwa warna oren juga ada disini. Mungkin ada yang percaya dan tidak percaya tentang keberadaan kami, ya itulah kami “antara ada dan tiada”:D .

Tanggal 13 Juni 2013 adalah tanggal bersejarah bagi kami dimana Persija Jakarta datang ke Madura untuk menghadapi Persepam Madura. Di tanggal itulah untuk pertama kalinya kami menonton langsung Persija Jakarta bertanding. Di dalam stadion kami tidak leluasa seperti kalian menonton langsung di SUGBK. Ya kami tidak bisa mendukung Persija dengan lagu-lagu yang sering terdengar di SUGBK,kami hanya bisa berdoa. Seolah-olah kami tidak ada di dalam stadion Glora Bangkalan. Terkadang terdengar di telinga kami nyanyian rasis untuk Persija, dan kami hanya terdiam begitun saja.

Harapan kami untuk Persija yaitu menghilangkan rasa haus kita semua (the jak mania) terhadap juara yang lama tak di raih kembali Persija Jakarta. Kami yakin suatu saat nanti pada waktunya kami akan mempublikasikan keberadaan kami di madura secara nyata seperti Jak Outsider yang lain.

Selasa, 08 Juli 2014

Semakin Dekat Dengan JakMadura


Jika ada yang mau di tanyakan kepada kami silahkan tulis pertanyaannya di kotak yang sudah di sediakan. Jika mau lihat jawaban yang kami berikan atas pertanyaan anda silahkan KLIK DISINI. Jika pertanyaan anda belum terjawab mohon di cek lagi berulang kali, kami akan berusaha menjawab pertanyaan anda secepat mungkin. Terima Kasih 
#SemakinDekatDenganJakMadura 

Kamis, 26 Juni 2014

Ivan Bosnjak Macan Yang Mulai Garang


OrenMadura - Diboyong oleh Manajemen Persija Jakarta dari klub Brunei Darussalam, DPMM FC Ivan Bosnjak diharapkan menjadi mesin gol untuk tim Macan Kemayoran. Memulai debutnya melawan Barito Putra, Ivan mengawali partai perdananya di Indonesian Super League 2014 dengan cukup baik. Ia langsung diturunkan oleh coach Bendol dalam pertandingan yang berkesudahan keunggulan Persija dengan skor 2-1.
Partai melawan Semen Padang menjadi ajang bagi striker asal Kroasia mencetak gol debutnya lewat titik putih. Gol itu diharapkan menjadi pembuka kran gol selanjutnya. Gelontoran gol kedua dicetak pemain nomor punggung 10 ini ketika Persija bertandang ke markas Pelita Bandung Raya. Meskipun kembali mencetak gol lewat titik putih, setidaknya gol Ivan membantu Persija terhindar dari kekalahan dalam laga yang dihelat di Stadion Si Jalak Harupat.
Dirinya hampir saja mencetak ‘Hattricknya’ lewat titik putih saat melawan Persita Tangerang jika tendangannya tidak ditepis oleh Yogi Triana, kiper dari Pendekar Cisadane.
Kritikan mulai datang termasuk dari The Jakmania. Karena pemain yang pernah merasakan bermain di Piala Dunia tidak mampu mencetak gol di beberapa laga selanjutnya bersama Persija. Spesialis penalti sempat melekat pada diri Ivan Bosnjak. Tidak jarang menyebut Ivan terkesan loyo dan kurang padu dengan permainan tim Ibukota. Namanya sempat masuk daftar pemain yang dicoret pada bursa transfer putaran kedua. Walau pada akhirnya manajemen Persija mencoret Zelimir Terkes, amanlah Bosnjak.
Titik balik bagi Ivan terjadi saat melawan Persijap Jepara di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Ia menjawab kritikan yang datang padanya dengan mencetak gol kali ini tidak melalui titik penalti. Dalam laga tersebut ia mencetak gol melalui proses yang cukup cantik lewat tendangan setengah voli. Pada pertandingan itu ia bermain spartan seolah ingin membayar penampilan buruknya di putaran pertama.
Hasil kerja kerasnya terbayar kembali ketika menghadapi Persita Tangerang dalam partai tandang. Satu gol ia sumbangkan lewat kerjasama apik bersama Ramdani Lestaluhu. Perlahan ia mampu menjawab semua koreksi yang menerpa dirinya. Kritikan yang sempat membuat permainannya tidak stabil. Kini berubah menjadi dukungan sepenuh hati kepada Ivan yang datang dari seluruh elemen pecinta Persija Jakarta.
Meskipun sudah terbilang uzur untuk usia seorang pesepakbola. Kegigihan dan semangatnya setiap kali diturunkan patut diapresiasi oleh manajemen dan jajaran pelatih. Termasuk juga seluruh lapisan kelompok supporter Persija Jakarta.

[Sumber: JakOnline]

Stop kekerasan terhadap suporter, sebuah otokritik diri


OrenMadura- Akhir-akhir ini di lini masa menjadi akrab dengan kalimat “stop kekerasan terhadap supporter”, mungkin sejak kejadian di tol cikampek beberapa bulan lalu. Suporter memang selalu dianggap biang rusuh, di belahan dunia manapun supporter selalu dijadikan kambing hitam. Mungkin masih jelas diingatan kita tragedi heysel, Hillsborough, ataupun saat laga oldfirm derby di Ibrox menjadi pelengkap stigma terhadap supporter.
Sama halnya dengan kasus di luar Indonesia, kasus-kasus kekerasan sepakbola di tanah air selalu menjadikan supporter sebagai sasaran tembak kesalahan. Sebenarnya banyak faktor menjadi penyebab terjadinya kekerasan di sepakbola. Diluar system yang bobrok, pengamanan yang tidak sesuai protap, ataupun panpel yang mindsetnya ‘sing penting tiket ludes’. Harusnya perlu dipahami juga psikologis supporter. Hal ini penting guna memahami cara berpikir supporter terhadap realita yang ada.
Fokus dan lokus dari tulisan ini adalah bagaimana supporter harus memahami jika dunia supporter memang dekat dengan kekerasan di stadion atau bahkan di jalan, dekat dengan kekerasan bukan berarti melegalkan kekerasan. Dunia supporter memang identik dengan pria, dan pria akan menunjukkan maskulinitasnya dengan cara-cara yang cenderung show off kekuatan mengarah tindakan destruktif. Hal tersebut yang harus dipahami dulu oleh supporter di Indonesia. Sehingga sadar atau tidak kekerasan terhadap supporter sebenarnya hanya menunggu supporter sebagai pelaku atau korban dari kekerasan itu sendiri.
Bertindak wajar adalah cara bijak menanggapi masalah tersebut, tanpa harus terkesan merengek atau bahkan diam seribu bahasa ketika sasaran tembak mengarah ke supporter. Rasanya terlalu berlebihan jika terus-menerus meminta beberapa pejabat kepolisian untuk mundur sedangkan disisi lain kaos-kaos bertuliskan kejadian tersebut dipakai dengan penuh bangga, ataupun merengek menolak lupa sedangkan pelaku sudah dijebloskan di hotel prodeo. Disparitas ini harus dicermati sebagai kepandiran untuk memilah dan menempatkan supporter itu sendiri dalam kekerasan sepakbola di Indonesia, karena memang terkadang sulit memilah antara sebagai korban atau pelaku. Dan rasanya kejadian terakhir di Palembang adalah cara-cara anomali dari kebiasaan kekerasan di dunia supporter di seluruh dunia. Dan kejadian di Palembang perlu dikecualikan dalam tulisan ini.
Point utama dari tulisan ini adalah sepakbola olahraga yang lebih dari  sebuah permainan biasa, ada nilai-nilai yang dibawa di dalamnya, kebanggaan akan rasialis, primordialis atau bahkan fasis di dalamnya. Untuk fasis boleh dikecualikan, karena supporter tetangga saja yang sibuk berbicara fasisme tanpa tahu beda fasis dan rasis. (VK-JO)
*respect for all victims in Tragedy Palembang, you’ll never walk alone!
[Sumber: JakOnline]


Rabu, 25 Juni 2014

Bepe : Persija Cinta Abadi Saya



OrenMadura - Setelah sukses dengan buku pertama “Ketika Jemariku Menari”. Bambang Pamungkas atau akrab di sapa Bepe meluncurkan buah kedua yang berjudul “PRIDE” di Gramedia Matraman, 24/6
Buku ini menceritakan secara detail perjalanan karier baik itu di klub maupun timnas, periode 2011-2014. Termasuk juga mengenai konflik didalam PSSI, Induk organisasi sepakbola Indonesia. Menampilkan juga foto-foto ekslusif yang belum pernah ada dimanapun.
Dalam sesi diskusi dan tanya jawab saat peluncuran, Bepe mengungkapkan satu perjalanan yang harus di lewatinya dalam kariernya. Pindah dari Persija Jakarta tim yang membesarkan namanya menuju Pelita Bandung Raya.
“Persija Jakarta Cinta Abadi Saya, di Persija saya mengalami semuanya. Dari kesenangan hingga kesedihan. Menang, kalah, gelar juara, patah kaki, bahkan sampai saya mau dibunuh, kata pemilik nomor punggung 20 ini.
Sama halnya dengan buku pertama, hasil penjualan buku setebal 441 halaman ini akan didonasikan kepada Yayasan Syair Sahabat yang bergerak dibidang Hiv/Aids.

[Sumber: Jakonline ]

Jakarta Harus Lebih Persija





OrenMadura - 22 Juni, Kota Jakarta akan merayakan hari kelahirannya. Sudah tidak muda lagi, namun begitu banyak kisah dan cerita telah terjadi. Banjir dan macet menjadi bahan perbincangan utama tentang kota yang cikal bakal dicetuskan oleh Fatahillah ini.
Dalam perjalanan hingga saat ini, bangunan-bangunan mewah mampu menggusur warga pribuminya berpindah dari tanah kelahirannya. Statusnya sebagai Ibukota negara dan Monas sebagai landmarknya ini menjadi kota paling “seksi” di seantero negeri. Semua kejadian yang terjadi akan diperbincangkan dan diberitakan oleh semua lapisan masyarakat.
Jakarta seperti miniatur negeri ini. Banyak orang dari luar kota datang kesini untuk mengadu nasib. Ada yang berhasil dan tak jarang, banyak pula yang gagal. Namun tak membuat orang-orang yang memiliki tekad kuat gentar melihat kenyataan seperti itu.
Diulang tahun Jakarta, ada begitu banyak harapan besar dari penduduknya agar lebih baik dari sebelumnya. Ini akan terjadi, jika semua lapisan masyarakatnya mau bekerja sama untuk membangun kota kebanggaannya, bukan hanya mengandalkan peran pemerintah semata.
Di lain sisi, Jakmania supporter Persija Jakarta mengharapkan Jakarta menjadi lebih Persija dari tahun sebelumnya. Lini masa di sosial media telah ramai dibicarakan oleh para pecinta tim Macan Kemayoran. Tentunya, harapan tersebut merupakan sebuah tugas berat bagi mereka yang mengaku mencintai Persija dan juga Jakarta.
Cita-cita tentang Jakarta harus lebih Persija akan terwujud dan tercapai dari sikap dan perilaku para pencintanya baik di dalam stadion maupun di luar stadion, baik saat sedang ada atau tidak ada pertandingan. Persija adalah nama baik itu sendiri yang sedang kita perjuangkan sebagai pendukungnya. Persija akan lebih dicintai dan dirasakan kehadirannya oleh seluruh penduduk Ibukota jika sikap dan perilaku mencerminkan hal positif. Citra klub kebanggaan kita tersebut akan terlihat dari semua hal yang kita lakukan, karena Jakmania adalah “agen” dari Macan Kemayoran itu sendiri.
Perlu banyak edukasi dari Jakmania untuk menciptakan para pendukung tim yang saat ini dilatih Benny Dollo dan memiliki satu tujuan yang sama, menjaga nama baik Persija. Beruntung Jakmania begitu banyak memiliki Korwil dan juga komunitas pecinta Macan Kemayoran yang bisa mengendalikan dan mengarahkan anggotanya yang mencapai puluh ribuan ini. Korwil dan komunitas ini tentunya memiliki andil penting dalam menjaga nama baik Persija, mereka memiliki caranya sendiri dalam memberikan yang terbaik untuk mendukung Fabiano Beltrame dkk.
Tercermin paling nyata saat ini tentunya di dalam stadion. Sudah dapat kita saksikan semua kalangan ada untuk mendukung Persija. Dari yang single maupun yang sudah berpasangan. Dari anak-anak maupun yang sudah dewasa. Dari yang sama teman atau pasangan, maupun yang sudah berkeluarga, ada di atas tribun kebanggaan. Selain itu, hal yang paling penting sudah berkurang nyanyian rasis. Kenapa ini penting, karena tidak dapat dibayangkan jika anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dijajakkan dengan sebuah hal yang negatif sedari dini. Tentu pola pikir mereka akan berdampak buruk.
Lantas apakah itu semua sudah mencukupi untuk kampanye kita bersama sebagai Persija lovers agar Jakarta harus lebih Persija? Setidaknya hal tersebut sudah memberikan hal positif dan menunjukkan kepada media massa bahwa kita tak seburuk yang mereka bayangkan.
Hal yang paling utama ialah sikap kita sebagai pendukungnya Persija dalam setiap aktifitas dan jika mengenakan atribut Persija harus lebih memberikan rasa nyaman dan aman kepada setiap orang. Kerena tujuan yang ingin kita capai dari Jakarta harus lebih Persija semua lapisan masyarakat yang ada di Jakarta secara sukarela bukan hanya mengenal dan mendukung karena prestasi. Namun karena kita sebagai pendukungnya memberikan gambaran yang positif tentang Persija dan kita sendiri sebagai supporternya.
Semoga #JakartaHarusLebihPersija bukan sekedar kicauan semata di dunia maya, melainkan butuh konsistenti dari The Jakmania sebagai pendukungnya agar senantiasa menjaga nama baik Persija itu sendiri.
[Sumber: JakOnline]

Persija Ajarkan Cinta Pada Jakarta



OrenMadura - Tulisan ini adalah cerita dua tahun lalu dimana seorang anak perempuan yang akan lulus SMA. Tinggal diluar Jakarta, yang jatuh cinta kepada tim sepakbolanya, dan sebuah mimpi untuk lebih dekat dengan tim kebanggaan yaitu Persija.
Remaja perempuan itu tinggal disebuah kota kecil Jawa Barat yang baginya tidak begitu jauh dari Jakarta. Kota yang sebagian besar wilayahnya dikelilingi pantai. Namun bagi sebagian orang ketika ditemui akan berkata sebuah hal yang berbeda, kota asal perempuan berusia 19 tahun ini begitu jauh dari Ibu Kota.
Jarak jauh memang menjadi alasan dirinya jarang ke stadion, namun bukan berarti menjadi sebuah penghalang untuk memutar otak, mencari jalan keluar, dan bagaimana merubah khayalannya ini menjadi sebuah kenyataan. Bertanggung jawab akan hasil akademik, memperbaiki nilai raport. Berusaha sedemikian rupa supaya diterima disebuah Universitas di Jakarta lewat jalur prestasi. Semua demi tujuan dan kemulusan jalan mencapai pengharapan awal melanjutkan pendidikan di Jakarta agar lebih dekat dengan Persija.
Jakarta, ternyata bukan perkara mudah memulai hari demi hari jauh dari keluarga dengan predikat anak perantau. Bukan hal yang gampang ketika sudah di Jakarta. Pil pahit harus diterima kala itu perizinan laga home susah didapatkan membuat Persija harus menjadi tim musafir. Bukan hal yang mudah mengatur jadwal kuliah dan jadwal menonton kau (Persija).
Karena bagaimana pun pendidikan harus tetap berjalan dengan baik sebagai sebuah tanggung jawab kepada orangtua. Dan bukan hal sepele mencari teman untuk sekedar ke stadion. Karena nyatanya walaupun berada di Jakarta, namun tetap saja kesulitan mencari sesama Persija Lovers. (Mungkin suatu saat remaja ini mendapatkan pasangan dengan satu cinta yang sama)
Persija, atas cinta kepada anda maka turunlah rasa itu kepada kota dimana anda lahir dan berpijak. Kecintaan akan kota yang begitu banyak kepentingan. Kota yang katanya keras. Kota yang seolah memberikan angin surga bagi orang daerah mengadu nasib. Dan kota yang dinilai sebagian orang masih semerawut entah kenapa mulai dirinya cintai. Pada saat umur beranjak dewasa dikota perantau bersama tim kebanggaannya, Persija. Mahasiswa jurusan Psikologi ini sadar bahwa tidak semuanya indah. Seperti apa khayalannya dulu di masa sekolah atas kota berlambang monas ini.
Persija, kau ajarkan cinta pada Jakarta. Cinta yang mungkin belum terlalu besar, belum begitu terlihat, dan belum sama seperti penduduk asli Jakarta. Wanita berzodiak Virgo ini masih dalam proses belajar untuk mencintai jantung negara ini.
Dirinya sadar bahwa dua tahun bukanlah waktu yang cukup untuk sekedar mengetahui siapa Jakarta itu. Dua tahun hanyalah sebuah perhitungan waktu, yang akan terus bertambah untuk lebih mengetahui. Terus menggali rasa cinta kepada kota ini tanpa menghilangkan identitas aslinya. Karena bagaimana pun dirinya berhutang budi kepada kota ini atas tempat melanjutkan pendidikan dan peluang dalam mencapai kesuksesan.
Persija, kau ajarkan cinta pada Jakarta. Senantiasa jadilah kota yang aman, nyaman, dan bersahabat. Ajarkan selalu arti kata cinta, setelah itu berjanji akan selalu mencintai kota ini. Pada akhir tulisan ini dirinya mengucapkan selamat ulang tahun kepada kota Jakarta. Hanya lewat artikel ini terpanjat harapan, doa untuk Jakarta yang lebih Persija dan Jakarta yang lebih baik. Jaya Raya Selalu Ibu Kota. #JKT487

[Sumber: JakOnline]

Persija Serap Ilmu dari Piala Dunia




OrenMadura - Perhelatan Piala Dunia Brasil 2014 sudah mau memasuki babak 16 besar. Banyak kejadian yang tak terduga pada perhelatan kali ini. Sepanjang fase grup, tim-tim besar sudah ada yang dipastikan angkat koper dari Negeri Samba.
Gelaran 4 tahunan ini kebetulan berbarengan dengan libur pertandingan dan latihan yang dijalankan oleh klub peserta Liga Super Indonesia. Hal tersebut tentunya dimanfaatkan para pemain dan pelatih untuk ikut menikmati pesta akbar sepakbola di dunia tersebut.
Bagi seorang pesepakbola, ada banyak pelajaran yang diambil dari turnamen sekelas Piala Dunia. Selain bisa mengambil pelajaran tentang teknik bermain, seorang pesepakbola juga dapat mengambil hal positif lainnya seperti cara menjunjung sportivitas.
Kesempatan ini tentu tak ingin disia-siakan oleh para pemain Persija. Misalnya Andritany, Ramdani, dan Syahrizal. Mereka yang baru saja kembali dari Yogyakarta usai mengikuti pemusatan latihan Timnas U-23 memiliki jagoannya masing-masing dalam pagelaran Piala Dunia Brasil 2014.
Hal yang paling pahit tentunya dirasakan oleh Andritany. Sebab, penjaga gawang nomor satu di Persija ini harus rela negara jagoannya pulang kampung lebih awal. Bagol -sapaan akrab Andritany- harus berbesar hati melihat Spanyol menjadi bulan-bulanan Belanda dan Chili. Untung saja, negara yang pernah menjuarai Piala Dunia 2010 itu memberikan hiburan pada laga terakhirnya saat mengalahkan Australia dengan skor 3-0. Namun hal tersebut tetap tidak mampu membawa Tim Matador lolos ke putaran 16 besar.
Berbeda dengan Andritany, top skor sementara Persija musim ini, Ramdani Lestaluhu lebih tertarik untuk menjagokan Argentina. Pemain yang pernah berbaju Sriwijaya FC Palembang itu optimis Argentina mampu meraih gelar juara dunia tahun ini. Terlebih lagi duet Lionel Messi dan Sergio Aguero di lini depan Tim Tango -julukan timnas Argentina- kita padu dari waktu ke waktu.
Di sisi lain, Syahrizal mengaku lebih suka melihat permainan Brasil dibanding dengan negara-negara peserta lainnya di Piala Dunia tahun ini. Alasannya sederhana. Pemain berdarah Aceh itu mengidolakan bek tengah Brasil yang bermain untuk Paris Saint Germain, Thiago Silva.
Terlepas dari negara mana yang dijagokan ketiga pasukan Persija tersebut, perhelatan Piala Dunia tentunya bisa memberikan banyak wawasan bagi aktor lapangan hijau, khususnya di negeri kita. Semoga Andritany, Ramdani, Syahrizal dan semua pesepakbola di Indonesia bisa mengambil pelajaran dari pagelaran sepakbola termewah di jagad raya kali ini. [Sumber: JakOnline ]


Minggu, 04 Mei 2014

Persija Targetkan Lolos Ke Babak 8 Besar


OrenMadura - Manajer Persija Jakarta, Asher Siregar mengatakan, pihaknya menargetkan lolos ke babak 8 besar Liga Super Indonesia.
Untuk mewujudkannya, pihaknya akan mencari pemain yang benar-benar lebih baik dari saat ini.
“Kami harus bisa tembus ke babak berikutnya. Jadi harus mencari pemain yang memiliki skill yang lebih baik dibanding putaran pertama,” ucap Asher kepada Harian Super Ball, Sabtu (3/5/2014).
Asher menerangkan, untuk memuluskan target itu, timnya harus bisa mengakhiri putaran pertama ini minimal di peringkat empat.
“Dua laga terakhir melawan Arema dan Persib Bandung harus bisa kami selesaikan dengan baik. Minimal kami bisa mendapatkan empat poin dari dua laga tersebut,” ujar Asher. 

Laga Arema Cronus Kontra Persija Jakarta Bakal Diwarnai Pertarungan Sengit



OrenMaduraLaga antara Persija Jakarta kontra Arema Cronusbakal diwarnai pertarungan sengit di sektor lini tengah. Tim yang berhasil menguasai area sentral tersebut kemungkinan akan keluar sebagai pemenang.
Di atas kertas, tim berjuluk Singo Edan unggul materi pemain tengah dari Persija. Kehadiran Gustavo Lopez yang piawai mengatur ritme permainan, serasa lengkap didukung duet gelandang jangkar Ahmad Bustomi dan I Gede Sukadana.
Ketiga nama di atas belakangan menjadi gelandang paling berbahaya di pentas Liga Super Indonesia (LSI) 2014. Gustavo, yang dua musim lalu hampir berlabuh di Persija, menjadi momok tersendiri.
“Ya, kita harus mematikan aliran bola dari lini tengah Arema. Kalau dibiarkan berkembang bisa berbahaya karena mereka punya striker yang tajam-tajam,” kata Benny Dolo, pelatih Persija Jakarta.
Benny Dolo kemungkinan akan menurunkan tiga gelandang untuk meredam kreativitas Gustavo Lopez dkk. Duet Rohit Chand dan Amarzukih kemungkinan akan disokong oleh Egi Melgiansyah yang baru pulih dari cedera lutut sejak dua bulan lalu.
Rohit bakal ditugaskan secara khusus untuk mematikan pergerakan motor permainan Arema, Gustavo. Sementara Egi dan Amarzukih akan berhadapan dengan Bustomi dan Sukadana.
Rencana memaksimalkan tiga gelandang akan mengubah skema permainan ke dalam bentuk 4-2-3-1 atau menggunakan formasi 3-5-2 menyerang. Skema terakhir cukup ampuh digunakan untuk meredam barisan penyerang Singo Edan yang terbilang “liar”.
Tiga bek tengah Persija, yaitu Syahrizal, Fabiano Beltrame, dan Nanak bakal menjadi pilihan jika Benny terapkan skema 3-5-2. Duet striker Rahmat Afandi dan Zelimir Terkes kemungkinan kembali menjadi pilihan.
Pelatih Arema, Suharno, memiliki pilihan memainkan duet Cristian Gonzales-Beto Goncalves, atau ikut menyertakan Samsul Arif sebagai trisula menyusul sanksi kartu merah yang didapat Irsyad Maulana ketika berhadapan dengan Semen Padang, Selasa (29/4).
Meski kalah pamor, Persija punya motivasi berlipat untuk meraih tiga poin demi menggusur Persib Bandung yang kini bertengger di peringkat kedua klasemen sementara.
“Mereka memiliki pemain dengan kemampuan di atas rata-rata. Tapi kami punya motivasi tinggi untuk menang. Itu hanya bisa dilakukan dengan kerja keras dan tampil sesuai dengan instruksi,” ujar Benny.
Saat ini, Arema memuncaki klasemen wilayah barat dengan mengoleksi 21 poin dari 8 pertandingan, dibuntuti Persib di peringkat kedua dengan 19 poin dari 9 laga. Adapun Persija menempati posisi ketiga dengan nilai 17 dari 8 laga.

Selasa, 29 April 2014

Galeri Foto Persiapan Persija Sebelum Menghadapi Gersik


OrenMadura - Persija Jakarta melakukan latihan jelang laga melawan Gresik United (GU). Skuad Macan Kemayoran akan menjamu lawannya itu pada lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2013-2014 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (29/4) pukul 19.00 WIB. 

Menghadapi GU yang sedang berjuang keluar dari zona degradasi, Persija tidak ingin membuang kesempatan meraih poin penuh di laga ini. Anak asuh Benny Dollo akan menerapkan strategi menyerang dengan pola 4-4-3. “Kemungkinan saya hanya menurunkan satu penyerang asing,” ujar Bendol, sapaan Benny. 

Dengan tiga pemain depan, kemungkinan besar Persija akan memaksimalkan peran Rahmat Affandi dan Agung Supriyanto. Penampilan keduanya dalam beberapa laga terakhir terbilang lebih bagus dibandingkan duo striker impor, Zelemir Terkes dan Ivan Bosjnak. 

Persija yang berada di peringkat lima dengan meraih 14 poin, wajib menang jika ingin menjaga asa lolos dari wilayah barat ISL. Untuk GU, mereka tidak ingin sia-sia datang ke Jakarta tanpa membawa pulang poin. Berikut momen-momen yang tertangkap oleh SportSatu saat Persija uji lapangan SUGBK, Senin (28/4):








Incar Tiga Poin, Persija Tampil Menyerang



OrenMadura - Persija Jakarta menargetkan tiga poin saat menjamu Gresik United di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (29/4/2014), dalam pertandingan wilayah barat kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2014.
Pelatih Persija Jakarta, Benny Dollo, mengatakan dirinya akan menginstruksikan kepada para pemain supaya tampil menyerang dengan harapan mendapatkan hasil maksimal. Namun, pria berusia 63 tahun mengaku, anak asuhnya kesulitan mencetak gol.
“Kita bermain di kandang. Jadi lebih fokus menyerang untuk bisa mendapatkan hasil maksimal. Saya akan menerapkan formasi 4-4-2. Yang jadi perhatian utama, pemain sering menciptakan peluang, tetapi tidak menghasilkan gol,” ujar Bendol usai memimpin latihan di SUGBK pada Senin (28/42014) sore.
Dalam tujuh laga di kompetisi ISL musim ini, Macan Kemayoran telah mencetak 11 gol dan kebobolan enam gol. Namun, produktivitas lini depan sangat kurang. Dari empat penyerang, yakni Rahmat Affandi, Agung Suprianto, Zelimir Terkes, dan Ivan Bosnjak total lima gol dicetak.
Ivan Bosnjak sudah dapat bermain di pertandingan ini setelah di laga melawan Persik Kediri pada pekan lalu absen. Sementara, Ramdani Lestaluhu dan Zelimir Terkes juga bisa tampil. Sedangkan, Egy Melgiansyah belum bisa turun karena menderita cedera hamstring.
Mantan pelatih timnas Indonesia itu mengaku telah mempertajam pola menyerang, salah satunya dengan cara membuka daerah melalui bola-bola terobosan. Penerapan strategi seperti ini dilakukan apabila Laskar Joko Samudro, julukan Gresik, bermain bertahan.
“Memang itu solusi saat lawan bertahan. Kita cari solusi dengan membuka daerah atau bola terobosan. Kami juga fokus pada latihan taktikal bermain. Apabila lawan melakukan tekanan, maka posisi kita seperti apa. Kita melakukan pressing,” tuturnya.
Persija Jakarta saat ini berada di peringkat kelima klasemen sementara wilayah barat kompetisi ISL musim 2014 dengan koleksi 14 poin dari tujuh pertandingan. Kemenangan dapat menjaga persaingan Macan Kemayoran di posisi empat besar.
“Harapan memenangkan pertandingan supaya membuat jarak tidak jauh dengan klasemen di papan tengah ke bawah,” kata Bendol.

[Sumber: TRIBUNNEWS.COM]

Kapten Persija: Jangan Remehkan Gresik!


OrenMadura - Kapten Persija Jakarta, Fabiano Rosa Beltrame meminta rekan-rekannya untuk tidak meremehkan Gresik United dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL). Pertandingan tersebut akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (28/4) pukul 19.00 WIB.

"Kita harus tetap berhati-hati melawan Gresik, Jangan sampai mereka membuat kejutan," kata Fabiano, saat dikonfirmasi Republika usai latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senin (28/4).

Fabiano mengatakan, Persija harus bermain tanpa beban. Kekalahan timnya terhadap Persik Kediri beberapa hari yang lalu harus menjadi pelajaran. 

Dia menambahkan, rekan-rekanya harus bermain menyerang. Pasalnya, bermain dikandang sendiri tentu menjadi modal tersendiri untuk 'Macan Kemayoran' meraih poin penuh. 

Menurutnya, semua pemain berbahaya jika diberi ruang untuk menjebol gawang timnya. "Kami yakin akan memenangkan laga itu. Tapi, kita tidak bisa meremehkan lawan," ujar Fabiano.

[Sumber: REPUBLIKA.CO.ID]

Senin, 28 April 2014

Siap Tampil Ngotot di Hadapan Publik Sendiri



OrenMadura – Jelang jamu Gresik United di Stadion Utama Gelora Bung Karno (29/4), Persija Jakarta mempersiapkan penampilan terbaik di depan publik sendiri. Bermain di hadapan pendukungnya, Macan Kemayoran menjaga rekor selanjutnya yakni belum terkalahkan ketika bermain di kandang. Dari 3 kali laga home, 2 kemenangan dan satu kali hasil seri menjadi bekal Persija sebelum menghadapi Gresik United.
Mengembalikan kembali motivasi pemain pasca gagal membawa poin dari laga terakhir menghadapi Persik Kediri 21/4 yang sekaligus menjadi kekalahan pertama musim ini menjadi fokus anak asuh Benny Dollo dalam latihan rutin sebelum menghadapi Gresik United.
Selain itu, latihan khusus juga diberikan untuk Andritany sebagai penjaga gawang utama Persija, meskipun baru kebobolan 6 gol dari 7 pertandingan yang sudah dijalani ada titik yang disoroti tim kepelatihan, yakni gol yang masuk ke penjaga gawang dengan nomor punggung 26 ini dari data statistik yang ada 80% berasal dari service bola mati.
Menanggapi hal ini, Andritany mengatakan, ”Dari gelaran Inter Island Cup, Persija memang lebih sering kebobolan dari bola mati, sebenarnya ini bukan titik kelemahan saya sebagai seorang kiper, Meskipun demikian mengantisipasi tidak terjadi hal yang sama Bendol sudah menerapkan pelatihan khusus mengenai service bola mati kepada para penjaga gawang Persija Jakarta.”
Tidak hanya urusan pemain belakang, lini depan masih menjadi pekerjaan rumah Persija pasalnya, para penggedor Macan Kemayoran belum menunjukkan kelasnya, terutama bila melihat dua striker asing Ivan Bosnjak, dan Zelimir Terkes yang tak kunjung memberikan permainan terbaiknya. Dalam latihan terakhir tampak Farid Ridwan striker Persija u21 mengikuti latihan bersama tim senior.

[Sumber: JakOnline]

Kamis, 24 April 2014

Persija Jakarta Berencana Tanpa Rantis di Bandung



OrenMadura - Manajaemen Persija Jakarta berencana mengaplikasikan islah The Jakmania dan Viking dengan tidak mengandalkan kendaraan taktis (rantis) saat berhadapan denganPersib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (8/5/2014).
Rombongan pemain dan ofisial Persija direncanakan menggunakan bus sewaan di Bandung. Manajemen Macan Kemayoran mencoba untuk tidak menggunakan rantis berjenis barracuda, yang biasa digunakan ketika tampil di Bandung.
"Langkah ini akan kita coba untuk menindaklanjuti islah antarsuporter yang difasilitasi oleh Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya. Pelatih Benny Dolo juga mendukung rencana ini, tapi kita juga harus mendapatkan izin dari pihak kepolisian nanti," kata Asher Siregar, Manajer Persija, kepada Harian Super Ball, belum lama ini.
Deklarasi damai yang diusung The Jakmania dan Viking di Mapolres Bogor, Jumat (11/4/2014), diharapkan tidak hanya sebagai formalitas belaka. Kedua kelompok bertikai ini masih dalam evaluasi apakah bisa berdampingan di dalam stadion.

[Sumber: TRIBUNNEWS.COM]

Egi Melgiansyah Kemungkinan Tampil Lawan Gresik United


OrenMadura - Kabar baik menghampiri Persija Jakarta. Egi Melgiansyah kemungkinan bisa diandalkan saat tim berjulukan Macan Kemayoran itu menjamu Gresik United di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Gelandang 23 tahun itu sudah dimasukkan dalam bangku cadangan ketika Persija tampil menghadapi Persik Kediri, Senin (21/4/2014). Namun, pelatih kepala Benny Dolo masih menunggu sampai Egi benar-benar siap tampil penuh pada laga selanjutnya.

"Egi masih belum fit, tapi kemungkinan sudah bisa tampil lawan Gresik nanti," kata Benny kepada Harian Super Ball, belum lama ini.
Sebelumnya, Egi yang direncanakan tampil lawan Persijap Jepara (16/4/2014), dinyatakan belum siap dan harus menjalani rehabilitasi selama dua pekan.

Cedera lutut diderita Egi saat tampil menghadapi Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, (17/2/2014). Mantan pemain Pelita Jaya itu didiagnosa menderita Anterior Cruciate Ligament (ACL) atau gangguan jaringan ikat di lutut.

Setelah melaksanakan operasi lutut, Egi terpaksa absen pada dua laga kandang Persija saat menjamu Sriwijaya FC dan Persita Tangerang. Mantan pemain Pelita Jaya itu juga absen lawan Persijap Jepara dan Persik Kediri.

"Mudah-mudahan tidak ada kendala lagi. Insya Allah sudah bisa tampil lawan Gresik. Tapi, kami masih memantau perkembangannya hingga menjelang pertandingan," kata Muhammad Yanizar Lubis, Fisioterapi Persija Jakarta.

Kehadiran Egi praktis memperkaya amunisi lini tengah Persija, yang sebelumnya lebih sering mengandalkan duet Amarzukih dan Rohit Chand dalam skema 4-4-2. Keberadaan Egi menjadi keuntungan bagi tim pelatih dalam menerapkan skema dan strategi yang berbeda.

Pada dua laga awal, Bendol, sapaan akrab Benny Dolo, mencoba menerapkan formasi 4-2-3-1 di mana Egi diduetkan bersama Amarzukih di tengah. Sementara Rohit lebih didorong sebagai gelandang serang atau penyerang lubang di belakang striker.

Komposisi 4-2-3-1 yang diterapkan Bendol terbukti ampuh untuk menundukkan tuan rumah, Barito Putra dengan skor 2-1. Rohit pun ikut andil menyumbangkan satu gol, sementara gol lainnya diciptakan pemain sayap enerjik, Ramdani Lestaluhu.

Persija juga bisa menerapkan variasi taktik dan formasi untuk meningkatkan agresivitas lini serang dengan keberadaan Egi.
"Para pemain yang cedera mudah-mudahan bisa kembali pulih.

[Sumber: TRIBUNNEWS.COM]

Rabu, 23 April 2014

Patar Tambunan Soroti Duo Penyerang Persija Jakarta


OrenMadura - Mantan pemain Persija Jakarta, Patar Tambunan menyoroti lini depan Macan Kemayoran yang belum sesuai dengan apa yang diinginkan pelatih.
Dua penyerang asal Eropa timur, Zelimir Terkes dan juga Ivan Bosnjak belum menunjukan kemampuan terbaiknya di Persija. Keduanya belum menjadi pembeda bagi tim ibukota ini, bahkan kedua pemain dikabarkan sedang dalam kondisi yang tidak fit.
"Seharusnya pemain impor bisa memberikan kontribusi besar buat tim. Tapi sejauh ini saya belum melihat sesuatu yang luar biasa yang ditampilkan Ivan dan Terkes," kata Patar yang dilansir dari Tribunnews.
"Pembelian pemain asing pasti membutuhkan biaya yang sangat besar. Sangat disayangkan jika mendapatkan pemain yang belum teruji atau bahkan sia-sia. Untung ada Rohit dan Fabiano Beltrame yang selalu konsisten," ujar Patar.

[Sumber: KLIKSPORT]

Memori 39 Tahun Silam Jadi Motivasi Persija Hadapi Ajax



OrenMadura - Jelang pertemuan melawan Ajax AmsterdamPersija Jakarta berharap dapat mengulangi memori manis pada 09 Juni 1975 silam.

Seperti diketahui, Persija Jakarta sempat membuat catatan impresif saat sukses menahan imbang 1-1 Ajax Amsterdam pada 1975 silam.

Pada laga yang digelar di Stadion Utama Senayan Jakarta kala itu, Macan Kemayoran sempat unggul terlebih dahulu lewat gol Risdianto pada menit ke-21 sebelum dibalas oleh Johnny Rep pada menit ke-24. Beberapa pemain yang kala itu menjadi penggawa Persija antara lain Ronny Paslah (penjaga gawang), Iim Ibrahim, Sutan Harhara, Sofyan Hadi, Oyong Liza, Suaeb Rizal, Andi Lala, Andjas Asmara, Djunaedi Abdillah, Risdianto, dan Sumirta.

Nah, 39 tahun kemudian, Persija memiliki kesempatan untuk mengulang atau bahkan melebihi memori manis itu saat Ajax Amsterdam berkunjung ke Indonesia, tepatnya pada 11 Mei 2014 mendatang.

Kedatangan tim dengan nama besar seperti Ajax pun mendapatkan sambutan yang luar biasa dari para pemain. Salah satunya adalah Rachmat Affandi yang mengaku sangat antusias menyongsong laga melawan tim favoritnya itu.

"Tentunya sangat senang. Ajax Amsterdam adalah tim favorit saya dari kecil. Tentu kesempatan ini tidak akan saya lewatkan begitu saja," ungkapnya.

Selain melawan Persija Jakarta, Ajax Amsterdam juga dijadwalkan menjajal kekuatan Persib Bandung pada 14 Mei 2014 di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Bandung. 

[Sumber: Bola.net]

KAMI SIAP KEMBALIKAN KEJAYAAN !!!

Posted by The jak madura on 4 April 2015