Kamis, 12 Desember 2013

Ketika Jemarimu Menari


JakOnline – 9 Desember 2013, Jakarta berduka. Tragedi kecelakaan maut di Bintaro yang menewaskan sedikitnya 7 orang membuat warga jakarta berduka. Diiringi oleh awan mendung yang setia berada di langit ibukota hari itu, tak lama kemudian turunlah hujan yang seakan menangisi kejadian kelam di ibukota. Ternyata, tak disangka tak di duga. Hujan tersebut juga seakan menangisi kejadian yang sungguh tidak mengenakan bagi Jakarta, khususnya tim PERSIJA Jakarta. Yaaa.. pada hari itu juga, sang legenda yang juga menjadi kapten PERSIJA Jakarta beberapa tahun lalu “Bambang Pamungkas” secara resmi bergabung dengan klub peserta ISL lainnya, Pelita Bandung Raya. Hujan deras tersebut juga seakan menggambarkan betapa sedihnya para PERSIJA Lovers mendengar kabar hengkangnya sang ikon klub berjuluk Macan Kemayoran.
Sudah lebiih dari 1 dekade pengabdian seorang Bambang Pamungkas bagi klub kebanggaan warga Jakarta. 1 bintang alias juara yang ke sepuluh kalinya bagi PERSIJA itu ia persembahkan untuk klub yang identik dengan warna oranye tersebut. Walau ia sempat merantau, selama 2 tahun ia pergi ke negri sebrang, tapi PERSIJA tetap kuat terbukti dengan mampu meraih 2 Runner Up kala itu. Ia kembali juga dengan membawa kebanggaan sukses menaklukan negri sebrang. Kembali mengenakan jersey oren dengan lambang monas di dada dengan gagahnya. Tak ketinggalan pula ban kapten yang setia melingkar di lengannya. 169 gol ia cetak di Indonesia semuanya saat mengenakan Jersey Persija Jakarta. Dari catatan tersebut maka layaklah bahwa seoranng Bambang Pamungkas menjadi legenda bagi PERSIJA Jakarta.
“Ketika Jemariku Menari”. adakah para The Jakmania yang tidak mengetahui kalimat tersebut? Yaa.. itu  adalah judul dari buku yang ditulis oleh pemain yang akrab disapa Bepe tersebut. Saya pribadi sangat menyukai tulisan-tulisan atau hasil karya tarian dari jemari seorang bepe. Kata-katanya lugas namun banyak pula kata-kata yang mengharuskan kita mengerutkan dahi saat berfikir maksud dari karya jemari sang ikon ibukota. Kita pasti bersorak ketika jemarinya menari disertai bentangan tangan seolah ia terbang ketika ia merayakan gol. Kita semua berdoa ketika jemarinya menari mengikat sepatunya saat pertandingan akan dimulai. Kita pasti akan bahagia ketika jemarinya mengepal keatas saat peluit pertandingan usai. Dan kita akan berdiri, memberikan standing applause ketika jemarinya saling beradu dengan tangan lainnya saat menghampiri The Jakmania saat akan meninggalkan medan laga. Kita semua juga sangat menyukai ketika jemarimu menari di ponsel mu untuk “ngetweet” seperti contoh (Lapor.. Bandung sudah berhasil ditaklukan !!)
Namun ada kalanya saat jemarinya menari membuat kita terluka. Yaa.. saat jemarinya menari menandatangani kontrak dengan klub lainnya di Indonesia. Kami tahu itu merupakan keputusan besar dalam hidupmu. Kami juga mengerti seorang Bepe tidaklah semudah itu menyakiti para Persija Lovers. Keputusan yang mengharuskan sang ikon pergi setidaknya satu tahun ke depan dari Persija Jakarta. Terimakasih capt.. biasa ia disapa. Terima kasih untuk 169 golmu, 1 bintang di atas logo monas serta banyak hal-hal lainnya yang telah kau lakukan untuk PERSIJA.Semoga sukses untuk karirnya namun maaf tidak untuk klubnya. hehehe..(@Panjiest/JO)
Tanpamu PERSIJA bisa !! Bersamamu PERSIJA Sempurna.. #PersijaSelamanya

Share to

Facebook Google+ Twitter Digg

0 komentar:

leave comment

Untuk membagikan artikel ini klik kanan pada jejaring sosial yang akan dipilih dan pilih "Buka Tautan Di Tab Baru"



Terima kasih telah mengunjungi blog kami,Semoga bermanfaat untuk anda Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui komentar atau share sesuai dengan artikel diatas.

Me

Posting Komentar

KAMI SIAP KEMBALIKAN KEJAYAAN !!!

Posted by The jak madura on 4 April 2015