Dollah Salleh mengungkapkan atmosfer pertandingan yang dihadiri puluhan ribu TheJakmania membuat beberapa pemainnya terkejut.
Persija Jakarta berhasil membungkam klub asal Malaysia, Polis Di Raja Malaysia (PDRM) FA dengan skor tipis 2-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (29/12) malam. Pelatih sekaligus manajer tim PDRM, Dollah Salleh, mengakui pertandingan berlangsung ketat.
Hanya saja, menurut Salleh kepemimpinan wasit Suharto pada laga tersebut mengecewakan timnya. “Ini pertandingan yang bagus buat persiapan tim kami jelang kompetisi. Apalagi, para pemain di tim kami baru bergabung dalam dua atau tiga minggu terakhir. Cuma bagi saya ada sedikit ketidakpuasan soal wasit. Banyak keputusan yang dibuatnya menguntungkan tuan rumah,” kata Salleh.
Di samping itu, Salleh kagum melihat atmosfer yang tercipta di pertandingan tersebut. Menurutnya, atmosfer tersebut sangat bagus bagi para pemainnya yang mayoritas masih minim pengalaman bermain di level internasional. Memang dalam laga itu sekitar 30 ribu The Jakmania, sebutan suporter Persija, datang memadati SUGBK.
“Bahkan ada dua sampai tiga pemain kami yang biasanya tampil bagus, tapi setelah melihat suasana tadi jadi menurun penampilannya. Mereka terkejut dengan suasana penonton yang ada. Ya mungkin karena memang para pemain minim pengalaman internasional,” ujar Salleh.
Dia pun mengakui timnya mendapatkan pelajaran berharga di pertandingan itu jelang menghadapi Arema Cronous di laga kedua, Senin (30/12). “Menang atau kalah tidak penting bagi saya. Yang penting, para pemain bisa beraksi di berbagai posisi yang menjadi tugas mereka. Dari pertandingan ini kita dapat mengetahui kelemahan di tim ini. Saya percaya pada saat kompetisi nanti, kami bisa tampil baik,” kata Salleh, yang juga mengaku baru tiba di stadion setelah 15 menit babak pertama berjalan lantaran baru mendarat dari London, Inggris.
Hanya saja, menurut Salleh kepemimpinan wasit Suharto pada laga tersebut mengecewakan timnya. “Ini pertandingan yang bagus buat persiapan tim kami jelang kompetisi. Apalagi, para pemain di tim kami baru bergabung dalam dua atau tiga minggu terakhir. Cuma bagi saya ada sedikit ketidakpuasan soal wasit. Banyak keputusan yang dibuatnya menguntungkan tuan rumah,” kata Salleh.
Di samping itu, Salleh kagum melihat atmosfer yang tercipta di pertandingan tersebut. Menurutnya, atmosfer tersebut sangat bagus bagi para pemainnya yang mayoritas masih minim pengalaman bermain di level internasional. Memang dalam laga itu sekitar 30 ribu The Jakmania, sebutan suporter Persija, datang memadati SUGBK.
“Bahkan ada dua sampai tiga pemain kami yang biasanya tampil bagus, tapi setelah melihat suasana tadi jadi menurun penampilannya. Mereka terkejut dengan suasana penonton yang ada. Ya mungkin karena memang para pemain minim pengalaman internasional,” ujar Salleh.
Dia pun mengakui timnya mendapatkan pelajaran berharga di pertandingan itu jelang menghadapi Arema Cronous di laga kedua, Senin (30/12). “Menang atau kalah tidak penting bagi saya. Yang penting, para pemain bisa beraksi di berbagai posisi yang menjadi tugas mereka. Dari pertandingan ini kita dapat mengetahui kelemahan di tim ini. Saya percaya pada saat kompetisi nanti, kami bisa tampil baik,” kata Salleh, yang juga mengaku baru tiba di stadion setelah 15 menit babak pertama berjalan lantaran baru mendarat dari London, Inggris.
0 komentar:
Untuk membagikan artikel ini klik kanan pada jejaring sosial yang akan dipilih dan pilih "Buka Tautan Di Tab Baru"
Terima kasih telah mengunjungi blog kami,Semoga bermanfaat untuk anda Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui komentar atau share sesuai dengan artikel diatas.
Posting Komentar