Bepe: Persija Cinta Abadi Saya

“Persija Jakarta Cinta Abadi Saya, di Persija saya mengalami semuanya. Dari kesenangan hingga kesedihan. Menang, kalah, gelar juara, patah kaki, bahkan sampai saya mau dibunuh.”.

Support your local foodball

“Diantara banyak orang yang bangga memakai atribut sepakbola luar, disini gue lebih bangga memakai atribut tim sepakbola lokal kebanggaan gw, Persija Jakarta”.

Terima Kasih Bambang Pamungkas

Walau raga tak lagi disana, tetapi jiwa akan selalu bersama, berjuang untuk Persija Jakarta #PersijaSelamanya -Bambang Pamungkas-

Mencintaimu Persija Dengan Sepenuh Hati

JakOnline- Pukulan keras sedang menghantam tubuh salah satu kelompok supporter di negeri ini. Berapa banyak media masa yang berbondong-bondong menyudutkan The Jakmania atas peristiwa 22 Juni 2013 lalu.

Stop Kekerasan Terhadap Supporter

“Akhir-akhir ini di lini masa menjadi akrab dengan kalimat “stop kekerasan terhadap supporter”, mungkin sejak kejadian di tol cikampek beberapa bulan lalu.”.


Selasa, 29 April 2014

Galeri Foto Persiapan Persija Sebelum Menghadapi Gersik


OrenMadura - Persija Jakarta melakukan latihan jelang laga melawan Gresik United (GU). Skuad Macan Kemayoran akan menjamu lawannya itu pada lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2013-2014 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (29/4) pukul 19.00 WIB. 

Menghadapi GU yang sedang berjuang keluar dari zona degradasi, Persija tidak ingin membuang kesempatan meraih poin penuh di laga ini. Anak asuh Benny Dollo akan menerapkan strategi menyerang dengan pola 4-4-3. “Kemungkinan saya hanya menurunkan satu penyerang asing,” ujar Bendol, sapaan Benny. 

Dengan tiga pemain depan, kemungkinan besar Persija akan memaksimalkan peran Rahmat Affandi dan Agung Supriyanto. Penampilan keduanya dalam beberapa laga terakhir terbilang lebih bagus dibandingkan duo striker impor, Zelemir Terkes dan Ivan Bosjnak. 

Persija yang berada di peringkat lima dengan meraih 14 poin, wajib menang jika ingin menjaga asa lolos dari wilayah barat ISL. Untuk GU, mereka tidak ingin sia-sia datang ke Jakarta tanpa membawa pulang poin. Berikut momen-momen yang tertangkap oleh SportSatu saat Persija uji lapangan SUGBK, Senin (28/4):








Incar Tiga Poin, Persija Tampil Menyerang



OrenMadura - Persija Jakarta menargetkan tiga poin saat menjamu Gresik United di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (29/4/2014), dalam pertandingan wilayah barat kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2014.
Pelatih Persija Jakarta, Benny Dollo, mengatakan dirinya akan menginstruksikan kepada para pemain supaya tampil menyerang dengan harapan mendapatkan hasil maksimal. Namun, pria berusia 63 tahun mengaku, anak asuhnya kesulitan mencetak gol.
“Kita bermain di kandang. Jadi lebih fokus menyerang untuk bisa mendapatkan hasil maksimal. Saya akan menerapkan formasi 4-4-2. Yang jadi perhatian utama, pemain sering menciptakan peluang, tetapi tidak menghasilkan gol,” ujar Bendol usai memimpin latihan di SUGBK pada Senin (28/42014) sore.
Dalam tujuh laga di kompetisi ISL musim ini, Macan Kemayoran telah mencetak 11 gol dan kebobolan enam gol. Namun, produktivitas lini depan sangat kurang. Dari empat penyerang, yakni Rahmat Affandi, Agung Suprianto, Zelimir Terkes, dan Ivan Bosnjak total lima gol dicetak.
Ivan Bosnjak sudah dapat bermain di pertandingan ini setelah di laga melawan Persik Kediri pada pekan lalu absen. Sementara, Ramdani Lestaluhu dan Zelimir Terkes juga bisa tampil. Sedangkan, Egy Melgiansyah belum bisa turun karena menderita cedera hamstring.
Mantan pelatih timnas Indonesia itu mengaku telah mempertajam pola menyerang, salah satunya dengan cara membuka daerah melalui bola-bola terobosan. Penerapan strategi seperti ini dilakukan apabila Laskar Joko Samudro, julukan Gresik, bermain bertahan.
“Memang itu solusi saat lawan bertahan. Kita cari solusi dengan membuka daerah atau bola terobosan. Kami juga fokus pada latihan taktikal bermain. Apabila lawan melakukan tekanan, maka posisi kita seperti apa. Kita melakukan pressing,” tuturnya.
Persija Jakarta saat ini berada di peringkat kelima klasemen sementara wilayah barat kompetisi ISL musim 2014 dengan koleksi 14 poin dari tujuh pertandingan. Kemenangan dapat menjaga persaingan Macan Kemayoran di posisi empat besar.
“Harapan memenangkan pertandingan supaya membuat jarak tidak jauh dengan klasemen di papan tengah ke bawah,” kata Bendol.

[Sumber: TRIBUNNEWS.COM]

Kapten Persija: Jangan Remehkan Gresik!


OrenMadura - Kapten Persija Jakarta, Fabiano Rosa Beltrame meminta rekan-rekannya untuk tidak meremehkan Gresik United dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL). Pertandingan tersebut akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (28/4) pukul 19.00 WIB.

"Kita harus tetap berhati-hati melawan Gresik, Jangan sampai mereka membuat kejutan," kata Fabiano, saat dikonfirmasi Republika usai latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senin (28/4).

Fabiano mengatakan, Persija harus bermain tanpa beban. Kekalahan timnya terhadap Persik Kediri beberapa hari yang lalu harus menjadi pelajaran. 

Dia menambahkan, rekan-rekanya harus bermain menyerang. Pasalnya, bermain dikandang sendiri tentu menjadi modal tersendiri untuk 'Macan Kemayoran' meraih poin penuh. 

Menurutnya, semua pemain berbahaya jika diberi ruang untuk menjebol gawang timnya. "Kami yakin akan memenangkan laga itu. Tapi, kita tidak bisa meremehkan lawan," ujar Fabiano.

[Sumber: REPUBLIKA.CO.ID]

Senin, 28 April 2014

Siap Tampil Ngotot di Hadapan Publik Sendiri



OrenMadura – Jelang jamu Gresik United di Stadion Utama Gelora Bung Karno (29/4), Persija Jakarta mempersiapkan penampilan terbaik di depan publik sendiri. Bermain di hadapan pendukungnya, Macan Kemayoran menjaga rekor selanjutnya yakni belum terkalahkan ketika bermain di kandang. Dari 3 kali laga home, 2 kemenangan dan satu kali hasil seri menjadi bekal Persija sebelum menghadapi Gresik United.
Mengembalikan kembali motivasi pemain pasca gagal membawa poin dari laga terakhir menghadapi Persik Kediri 21/4 yang sekaligus menjadi kekalahan pertama musim ini menjadi fokus anak asuh Benny Dollo dalam latihan rutin sebelum menghadapi Gresik United.
Selain itu, latihan khusus juga diberikan untuk Andritany sebagai penjaga gawang utama Persija, meskipun baru kebobolan 6 gol dari 7 pertandingan yang sudah dijalani ada titik yang disoroti tim kepelatihan, yakni gol yang masuk ke penjaga gawang dengan nomor punggung 26 ini dari data statistik yang ada 80% berasal dari service bola mati.
Menanggapi hal ini, Andritany mengatakan, ”Dari gelaran Inter Island Cup, Persija memang lebih sering kebobolan dari bola mati, sebenarnya ini bukan titik kelemahan saya sebagai seorang kiper, Meskipun demikian mengantisipasi tidak terjadi hal yang sama Bendol sudah menerapkan pelatihan khusus mengenai service bola mati kepada para penjaga gawang Persija Jakarta.”
Tidak hanya urusan pemain belakang, lini depan masih menjadi pekerjaan rumah Persija pasalnya, para penggedor Macan Kemayoran belum menunjukkan kelasnya, terutama bila melihat dua striker asing Ivan Bosnjak, dan Zelimir Terkes yang tak kunjung memberikan permainan terbaiknya. Dalam latihan terakhir tampak Farid Ridwan striker Persija u21 mengikuti latihan bersama tim senior.

[Sumber: JakOnline]

Kamis, 24 April 2014

Persija Jakarta Berencana Tanpa Rantis di Bandung



OrenMadura - Manajaemen Persija Jakarta berencana mengaplikasikan islah The Jakmania dan Viking dengan tidak mengandalkan kendaraan taktis (rantis) saat berhadapan denganPersib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (8/5/2014).
Rombongan pemain dan ofisial Persija direncanakan menggunakan bus sewaan di Bandung. Manajemen Macan Kemayoran mencoba untuk tidak menggunakan rantis berjenis barracuda, yang biasa digunakan ketika tampil di Bandung.
"Langkah ini akan kita coba untuk menindaklanjuti islah antarsuporter yang difasilitasi oleh Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya. Pelatih Benny Dolo juga mendukung rencana ini, tapi kita juga harus mendapatkan izin dari pihak kepolisian nanti," kata Asher Siregar, Manajer Persija, kepada Harian Super Ball, belum lama ini.
Deklarasi damai yang diusung The Jakmania dan Viking di Mapolres Bogor, Jumat (11/4/2014), diharapkan tidak hanya sebagai formalitas belaka. Kedua kelompok bertikai ini masih dalam evaluasi apakah bisa berdampingan di dalam stadion.

[Sumber: TRIBUNNEWS.COM]

Egi Melgiansyah Kemungkinan Tampil Lawan Gresik United


OrenMadura - Kabar baik menghampiri Persija Jakarta. Egi Melgiansyah kemungkinan bisa diandalkan saat tim berjulukan Macan Kemayoran itu menjamu Gresik United di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Gelandang 23 tahun itu sudah dimasukkan dalam bangku cadangan ketika Persija tampil menghadapi Persik Kediri, Senin (21/4/2014). Namun, pelatih kepala Benny Dolo masih menunggu sampai Egi benar-benar siap tampil penuh pada laga selanjutnya.

"Egi masih belum fit, tapi kemungkinan sudah bisa tampil lawan Gresik nanti," kata Benny kepada Harian Super Ball, belum lama ini.
Sebelumnya, Egi yang direncanakan tampil lawan Persijap Jepara (16/4/2014), dinyatakan belum siap dan harus menjalani rehabilitasi selama dua pekan.

Cedera lutut diderita Egi saat tampil menghadapi Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, (17/2/2014). Mantan pemain Pelita Jaya itu didiagnosa menderita Anterior Cruciate Ligament (ACL) atau gangguan jaringan ikat di lutut.

Setelah melaksanakan operasi lutut, Egi terpaksa absen pada dua laga kandang Persija saat menjamu Sriwijaya FC dan Persita Tangerang. Mantan pemain Pelita Jaya itu juga absen lawan Persijap Jepara dan Persik Kediri.

"Mudah-mudahan tidak ada kendala lagi. Insya Allah sudah bisa tampil lawan Gresik. Tapi, kami masih memantau perkembangannya hingga menjelang pertandingan," kata Muhammad Yanizar Lubis, Fisioterapi Persija Jakarta.

Kehadiran Egi praktis memperkaya amunisi lini tengah Persija, yang sebelumnya lebih sering mengandalkan duet Amarzukih dan Rohit Chand dalam skema 4-4-2. Keberadaan Egi menjadi keuntungan bagi tim pelatih dalam menerapkan skema dan strategi yang berbeda.

Pada dua laga awal, Bendol, sapaan akrab Benny Dolo, mencoba menerapkan formasi 4-2-3-1 di mana Egi diduetkan bersama Amarzukih di tengah. Sementara Rohit lebih didorong sebagai gelandang serang atau penyerang lubang di belakang striker.

Komposisi 4-2-3-1 yang diterapkan Bendol terbukti ampuh untuk menundukkan tuan rumah, Barito Putra dengan skor 2-1. Rohit pun ikut andil menyumbangkan satu gol, sementara gol lainnya diciptakan pemain sayap enerjik, Ramdani Lestaluhu.

Persija juga bisa menerapkan variasi taktik dan formasi untuk meningkatkan agresivitas lini serang dengan keberadaan Egi.
"Para pemain yang cedera mudah-mudahan bisa kembali pulih.

[Sumber: TRIBUNNEWS.COM]

Rabu, 23 April 2014

Patar Tambunan Soroti Duo Penyerang Persija Jakarta


OrenMadura - Mantan pemain Persija Jakarta, Patar Tambunan menyoroti lini depan Macan Kemayoran yang belum sesuai dengan apa yang diinginkan pelatih.
Dua penyerang asal Eropa timur, Zelimir Terkes dan juga Ivan Bosnjak belum menunjukan kemampuan terbaiknya di Persija. Keduanya belum menjadi pembeda bagi tim ibukota ini, bahkan kedua pemain dikabarkan sedang dalam kondisi yang tidak fit.
"Seharusnya pemain impor bisa memberikan kontribusi besar buat tim. Tapi sejauh ini saya belum melihat sesuatu yang luar biasa yang ditampilkan Ivan dan Terkes," kata Patar yang dilansir dari Tribunnews.
"Pembelian pemain asing pasti membutuhkan biaya yang sangat besar. Sangat disayangkan jika mendapatkan pemain yang belum teruji atau bahkan sia-sia. Untung ada Rohit dan Fabiano Beltrame yang selalu konsisten," ujar Patar.

[Sumber: KLIKSPORT]

Memori 39 Tahun Silam Jadi Motivasi Persija Hadapi Ajax



OrenMadura - Jelang pertemuan melawan Ajax AmsterdamPersija Jakarta berharap dapat mengulangi memori manis pada 09 Juni 1975 silam.

Seperti diketahui, Persija Jakarta sempat membuat catatan impresif saat sukses menahan imbang 1-1 Ajax Amsterdam pada 1975 silam.

Pada laga yang digelar di Stadion Utama Senayan Jakarta kala itu, Macan Kemayoran sempat unggul terlebih dahulu lewat gol Risdianto pada menit ke-21 sebelum dibalas oleh Johnny Rep pada menit ke-24. Beberapa pemain yang kala itu menjadi penggawa Persija antara lain Ronny Paslah (penjaga gawang), Iim Ibrahim, Sutan Harhara, Sofyan Hadi, Oyong Liza, Suaeb Rizal, Andi Lala, Andjas Asmara, Djunaedi Abdillah, Risdianto, dan Sumirta.

Nah, 39 tahun kemudian, Persija memiliki kesempatan untuk mengulang atau bahkan melebihi memori manis itu saat Ajax Amsterdam berkunjung ke Indonesia, tepatnya pada 11 Mei 2014 mendatang.

Kedatangan tim dengan nama besar seperti Ajax pun mendapatkan sambutan yang luar biasa dari para pemain. Salah satunya adalah Rachmat Affandi yang mengaku sangat antusias menyongsong laga melawan tim favoritnya itu.

"Tentunya sangat senang. Ajax Amsterdam adalah tim favorit saya dari kecil. Tentu kesempatan ini tidak akan saya lewatkan begitu saja," ungkapnya.

Selain melawan Persija Jakarta, Ajax Amsterdam juga dijadwalkan menjajal kekuatan Persib Bandung pada 14 Mei 2014 di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Bandung. 

[Sumber: Bola.net]

Sang Mantan


OrenMadura - Sudah setahun lebih kita tidak lagi bersama, dan menjalani hubungan dengan status yang rumit. Namun semuanya menjadi jelas saat beberapa bulan yang lalu kau menerima pinangan dari yang lain. Sakit hati ini itu pasti, saat mengetahui kau sudah bersama dengan yang lain. Namun aku sadar bahwa sebagian dari diriku sudah membuatmu kecewa yang menyebabkan kau pergi. Bahkan kau sempat memberi waktu yang tak sebentar pada bagian diriku itu untuk memperbaiki diri, namun tak kunjung jua, hingga akhirnya kau menerima pinangan dari yang lain.
Aku mencoba bangkit walau tak lagi bersamamu. Bangkit dari keterpurukanku di tahun lalu. Mencoba menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Aku yakin bisa melakukannya walau tanpa adanya dirimu. Sesulit apapun itu, aku yakin bisa melakukannya. Karena masih ada “mereka” yang selalu setia menemaniku saat aku di rumah atau sedang bertamu ke yang lain. Mereka pun sesungguhnya tidak ingin kita terpisahkan. Dengan berbagai aksi dan upaya terutama dengan hastag #KamuForAku di tahun lalu yang terus mereka dengung-dengungkan baik itu di dunia maya ataupun dunia nyata.
Saat waktu yang mempertemukan kita kembali tiba. Aku dengan segenap mental dan fisik mencoba kuat untuk bertemu lagi denganmu. Kala itu tepatnya kemarin, tanggal 17 Februari 2014, aku bertamu ke rumah baru mu. Tatapan senyum ramah masih terpancar di wajahmu saat kita bertemu kemarin. Aku tahu dari ekspresi wajahmu itu, kau masih tidak mempercayai perjumpaan kita yang seperti ini. Dan aku pun tahu kau masih ada perasaan denganku saat kau membuat 2 noda kepadaku. Saat itu pula tak ada bentangan tanganmu layaknya kau ingin terbang kala kau merayakannya seperti biasa kau melakukannya bersamaku. Tak ada ekspresi wajah bahagia yang terpancar di wajahmu. Yang ada hanya wajah kosong seakan tak percaya kau sudah menodaiku.
Tapi maaf juga, karena aku pun sudah membuat 2 noda di rumah baru mu. Aku berhasil membuat noda tersebut juga untuk membuktikan kalau aku pun masih bisa melakukannya tanpa dirimu. Jadi saat pertemuan pertama itu kita impas. Kau membuat 2 noda kepadaku dan akupun melakukannya ke rumah baru mu.
Sejujurnya pertemuan kemarin itu merupakan pertemuan emosional bagiku, atau mungkin bagi mu juga. 1 tahun lebih kita tak bersama, kau masih membuktikan kalau kau selalu mempesona dan membuatku tak menyesal sudah lebih dari satu dekade bersama mu. Pertemuan pertama kita memang impas, oleh karena itu aku mengharapkan kehadiranmu nanti saat pertemuan kedua, yang tentunya aku dan “mereka” akan menjamu mu. Kami akan menjamu kamu dengan sambutan yang spesial yang tentunya mungkin tak akan kau lupakan. Dan itu akan terjadi di tempat dulu kau biasa berlari, bermain dan melakukan hal-hal lainnya bersama kami.
Aku tidaklah munafik. Aku dan mereka juga masih menunggu kamu kembali ke rumah kita dulu. Bukan hanya sekedar bertamu saja. Tapi untuk kembali bersama dengan kami. Seperti saat kita bersama-sama mencapai puncak tertinggi di Indonesia. Saat kita berjuang bersama saat rumah kita digusur dan harus menjadi musafir. Atau saat kau tetap bersamaku saat ada pihak lain yang mencoba menculik ku. Aku bersama kamu dan mereka adalah sebuah kesatuan yang disegani di Indonesia. (@Panjiest/JO)

[Sumber: JakOnline]

Selasa, 22 April 2014

Laporan Pertandingan Persik vs Persija


OrenMadura - Dua rekor pecah di partai Persik Kediri kontra Persija Jakarta, Senin (21/4) petang, di stadion Brawijaya. Persik mampu meraih tiga poin pertama mereka di Indonesia Super League (ISL), dan Persija menderita kekalahan pertama musim ini.

Babak Pertama
Persik Kediri sebagai tuan rumah mengambil inisiatif serangan lebih dulu. Belum semenit laga berjalan, tembakan keras jarak jauh Ngon Mamoun sudah membuat mistar gawang Persija bergetar.

Absennya sosok Ramdani Lestaluhu membuat Persija seakan kehilangan roh di lini tengah. Sedangkan Persik nyaman memainkan bola untuk memberikan tekanan kepada tim tamu.

Macan Kemayoran sempat menciptakan peluang lewat Agung Supriyanto setelah menerima umpan dari Defri Riski, tapi percobaan dari Agung belum membuahkan hasil. Persija kesulitan untuk menguasai permainan.

Tuan rumah terus mendominasi, barisan belakang Persija tak sulit ditembus kecepatan Qischil Gandrumini dan Rendy Irwan. Peluang pun banyak didapatkan Persik lewat dua pemain rajin tersebut.

Gol pun akhirnya datang untuk Persik di menit ke-32, lewat sepak pojok Ngon Mamoun, Michael Ndubuisi yang berdiri bebas di tiang jauh menanduk bola dengan kuat. Sundulan Ndubuisi pun tak bisa dihalau kiper Persija Andritany Ardhiyasa. 1-0!

Tiga menit kemudian Persik sudah kembali berpeluang mencetak gol kedua. Qischil berlari kencang menyusuri sisi kanan Persija dan berani menusuk ke kotak penalti. Qischil pun melepaskan tembakkan, beruntung Andritany cermat menepis bola.

Menjelang lima menit akhir Persija sudah mulai bisa beradaptasi dengan permainan, peluang lewat bola-bola mati merepotkan tim tuan rumah. Dan terbukti, menit ke-45, tendangan bebas Ismed Sofyan dengan manis disambut oleh Fabiano Beltrame dengan sundulan. Babak pertama pun harus berakhir dengan skor imbang 1-1.

Babak Kedua

Baru dua menit babak kedua berjalan Persik sudah mendapatkan tendangan bebas di daerah ideal. Dan tak disia-siakan, peluang tersebut dimanfaatkan sang eksekutor Syaiful Indra. 2-1 Persik kembali memimpin di menit ke-47. Tendangan Syaiful terlalu cantik dan tak mampu dipetik kiper lawan.

Kepercayaan diri seakan meningkat untuk tuan rumah, Persija tampak kembali sulit menemukan permainan usai tertinggal. Andritany Ardhiyasa berulang kali dibuat kerepotan oleh serangan demi serangan yang digencarkan oleh Macan Putih.

Syahrizal sempat melakukan pelanggaran yang cukup riskan dengan menahan lari dari Qischil. Qis pun terpaksa dihentikan lajunya oleh Syahrizal sebagai orang terakhir, meski begitu tidak ada kartu untuk Syahrizal dari wasit Hadiyana, hanya pelanggaran biasa.

Laga berjalan tak menentu, Persik sedikit santai tidak terus menekan. Tapi sayang Persija tidak bisa memaksimalkan hal itu. Pergantian yang dilakukan pun tidak efektif. Dua menit waktu tambahan, dan wasit Hadiyana meniup peluit panjang dengan skor akhir 2-1 untuk Persik.

[Sumber: Goal.com]

Aji Ridwan Mas: Persija Alami Masa Transisi



OrenMadura - Mantan Pemain Persija Jakarta Aji Ridwan Mas mengatakan tim Persija Jakarta memasuki masa transisi pengelolaan secara profesional alias tidak lagi mendapatkan subsidi dari Pemerintah Daerah DKI.
Situasi ini berpengaruh terhadap kegiatan tim mulai penyusunan program sampai penentuan pemain asing.
"(Persija) ini masa transisi di kelola secara individu yang dulunya dapat suntikan APBD. Sehingga persoalan dana menjadi yang utama dihadapi manajemen," ujar Aji Ridwan Mas, kepada Harian Super Ball,Senin (21/4/2014).
Aji, yang juga ketua Pengcab PSSI Jakarta Selatan mengatakan penentuan pemain berkualitas ditentukan oleh dana.
Begitu juga saat penyusunan program  persiapan tim selama 1 tahun juga berkaitan dengan pendanaan.
"Kalau dananya besar kita bisa dapat pemain bagus. Program persiapan 1 tahun sebelum kompetisi juga jauh lebih bagus. Cuman kendalanya soal biaya," ujarnya.

[Sumber: TRIBUNNEWS.COM]

Persija Jakarta Kecewa Target Enam Poin Tak Tercapai


Asisten pelatih Persija, Hendri Susilo, mengungkapkan saat melawan Persik tak ada perubahan strategi yang dilakukan Persija dari laga sebelumnya.

OrenMadura - Persija Jakarta harus menerima kenyataan pahit kalah untuk pertama kalinya di Indonesia Super League (ISL) musim ini dari Persik Kediri. Ya, bentrok kedua tim yang digelar di Stadion Brawijaya, Kediri, Senin (21/4), itu berakhir dengan skor 2-1 untuk tim tuan rumah.

Menanggapi hal itu, asisten pelatih Persija, Hendri Susilo, mengatakan kekalahan ini tak lepas dari beberapa pemain pilar mereka yang absen. "Kami kecewa karena target enam poin dari tur ini gagal diraih. Persik memang berambisi meraih tiga poin pertamanya. Mereka termotivasi karena Persija tak pernah terkalahkan," papar Hendri, dalam jumpa pers usai laga.

Hasil ini memang di luar dugaan banyak pihak. Mengingat, pada musim ini Persik begitu terpuruk hingga akhirnya sempat menjadi juru kunci wilayah barat. Sementara Persija, sebelum laga ini begitu perkasa dan terakhir mampu melumat tuan rumah Persijap Jepara, 4-1, di laga sebelumnya.

"Di sepak bola, semua hal bisa terjadi. Siapa pun tak menduga Persija akan bisa kalah dari tim papan bawah. Sebaliknya, tak ada yang menjagokan Persik bisa menang. Tapi inilah faktanya. Padahal kami tak mengubah strategi yang biasa kami mainkan," pungkas Hendri.

Kekalahan ini membuat Persija tetap berada di posisi keempat klasemen wilayah barat, dengan 14 poin dari tujuh laga yang telah dijalani. Sedangkan Persik hanya naik satu setrip ke posisi kesepuluh dengan poin lima.


[Sumber: Goal.com]

Senin, 21 April 2014

Persik Kediri Hentikan Tren Positif Persija Jakarta



OrenMadura - Rekor tak terkalahkan Perija Jakarta akhirnya bisa dipatahkan oleh tuan rumah Persik Kediri. Uniknya ini adalah kemenangan perdana Persik Kediri di ajang Indonesia Super League (ISL). Macan Putih tampil perkasa di Stadion Brawijaya, Senin (21/4) sore.
Absennya Ramdani Lestaluhu benar-benar membuat Persija seakan kehilangan roh di lini tengah. Sedangkan Persik terlihat sangat nyaman memainkan bola dan memberikan tekanan kepada tim tamu.
Gol pertama Persik lahir melalui sundulan Michael Ndubuisi di menit ke-32 memanfaatkan umpan Ngon Mamoun dari tendangan sudut. Tandukan Ndubuisi tak mampu ditahan oleh kiper Persija, Andritany Ardhyasa. 1-0 untuk Persik.
Macan Kemayoran mampu menyamakan skor di menit ke-45 melalui Fabiano Beltrame. Bek asal Brasil itu memanfaatkan tendangan bebas Ismed Sofyan, yang kemudian tandukannya merobek gawang Persik. 1-1 kedudukan imbang.
Dibabak kedua Persik mendapatkan tendangan bebas. Syaiful Indra melepaskan tendangan bebas yang cantik dan membuat Andritany harus memungut bola dari gawangnya untuk kedua kalinya. 2-1 untuk Kediri.
Setelah gol Syaiful Indra, Macan Putih mampu menekan pertahanan Persija. Andritany beberapa kali dibuat repot dengan serangan-serangan Persik.
Serangan-serangan Persija berjalan tak menentu, sedangkan Persik bermain santai. Persija tak mampu memanfaatkan dua menit waktu tambahan, dan wasit Hadiyana meniup peluit panjang dengan skor akhir 2-1 untuk Persik.

[Sumber: KLIKSPORT]

Sabtu, 19 April 2014

Persija U-21 Diminta Lupakan Kekalahan dari Persijap U-21



OrenMadura - Skuad Persija Jakarta U-21 diminta untuk melupakan kekalahan telak 0-4 dari tuan rumah Persijap Jepara pada laga perdana Liga Super Indonesia (LSI) U-21 2014 di Stadion Gelora Bumi Kartini, kemarin (16/4/2014).
Tim asuhan Blitz Tarigan itu menargetkan poin penuh saat menghadapi Persita Tangerang U-21, Selasa (22/4/2014).
"Anak-anak kelihatan canggung dan minim koordinasi di pertandingan pertama kemarin. Kekelahan kemarin harus dilupakan dan saatnya fokus untuk memenangi pertandingan selanjutnya lawan Persita," kata Blitz.
Tim berjulukan Young Tigers yang diperkuat tiga pemain seniornya, Daryono, Abduh Lestaluhu, dan Rudi "Bogel" Setiawan tidak mampu melawan tuan rumah Persijap. Anak-anak Laskar Kalinyamat Muda jauh lebih solid dalam membangun serangan dan tidak memberikan kesempatan berkembang lawannya.
Empat gol bagi Laskar Kalinyamat Muda diciptakan oleh Andika Dian Asururi, M. Syahrul Fikri, M. Satria Irawan dan Didik Bagus Setyarsono. Seluruh gol tersebut diciptakan pada babak kedua.
Menurut Blitz, anak asuhnya masih mudah frustasi ketika tidak mampu memanfaatkan sejumlah peluang yang ada. Sebagian besar gol tuan rumah tercipta akibat kelengahan pemain belakang dalam mengantisipasi pergerakan striker lawan.
Blitz pun memuji barisan pertahanan Persijap yang mampu menutup celah bagi barisan depan Macan Kemayoran Muda yang tampil kurang tenang. 
"Pemain belakang Persijap bagus tetapi pemain depan kami kurang tenang,” ujarnya.
Sementara pelatih Persijap U-21 Tri Haryono mengaku puas mampu menang 4-0 atas Persija. Menurutnya, kunci kemenangan anak asuhnya karena tampil lebih tenang menghadapi gempuran Persija muda.
“Setelah gol pertama kami, Persija justru terus memberikan tekanan. Tapi kami bermain lebih tenang dan bisa menguasai pertandingan,” ujar Tri.

[Sumber: TRIBUNNEWS.COM]

Persija vs Ajax (Duel Tim Ibukota)


JakOnline - Persija Jakarta dijadwalkan bertemu klub asal Belanda, Ajax Amsterdam pada tanggal 11 Mei 2014 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Kedua klub memiliki sejarah panjang di liga domestic masing masing Negara. Persija dengan raihan 10 gelar Juara nya masih yang terbanyak di sejarah sepakbola Indonesia, dan Ajax superior di belanda dengn raihan 30 gelar juara domestik. Ajax pun merupakan salah satu jagoan di kancah sepak bola eropa, terbukti dengan koleksi 4 gelar juara dari kompetisi antar tim di benua Eropa. Yaitu pada tahun 1971, 1972, 1973 dan 1995.
Pertemuan pada tanggal 11 Mei nanti bukan lah pertemuan pertama antar klub ibukota kedua negara ini. Mereka pernah bertemu pada tanggal 9 Juni 1975 yang berkesudahan dengan skor imbang 1-1, gol untuk Persija di cetak oleh Risdianto pada babak pertama di menit ke-21, dan tiga menit kemudian Johnny Rep mencetak gol untuk dapat menyamakan kedudukan.
Pertemuan pada dekade tersebut baik Persija Maupun Ajax sedang memasuki masa yang jaya kedua klub, terbukti pada tahun 1970-an Persija mampu menjuarai empat kali kompetisi di Liga Indonesia pada tahun, 1973, 1975, 1977 dan 1979. Untuk tahun 1975 Persija dinobatkan sebagai juara bersama PSMS Medan.
Sedangkan untuk Ajax tahun 70-an merupakan tahun kejayaan bagi klub Ibukota Negara Belanda, mereka merajai kompetisi Eredivisie pada tahun 1970, 1972, 1973, 1977 dan 1979. Tidak puas dengan lima gelar domestik di tahun 1970-an mereka pun merajai eropa dengan tiga gelar juara Liga Champions masing masing pada tahun 1971 dengan mengalahkan Panathinaikos dengan skor 2-0. Setahun berikutnya Ajax kembali menjadi yang terbaik setelah mengandaskan perlawanan klub asal Italia Internazionale dengan skor 2-0. Dan pada tahun 1973 Ajax mengalahkan wakil Italia lainnya di partai puncak, skor 1-0 atas Juventus cukup untuk membuat ibukota berpesta.
Setelah memasuki periode tahun 2000 prestasi Persija Jakarta tidak cukup baik, mereka hanya mampu satu kali menjuarai liga Indonesia pada tahun 2001, selebihnya prestasi Persija hanya sebagai juara dua liga Indonesia pada tahun 2005 dan juara 2 piala Indonesia di tahun yang sama. Persija sebenarnya mampu menjuarai kompetisi di luar Indonesia pada tahun 2000, Persija berhasil menjadi yang terbaik dalam ajang Piala Sultan Brunei Darussalam. Ajax Amsterdam sendiri mengoleksi 7 gelar juara sejak tahun 2000, masing masing tiga gelar Eredivisie (2002, 2004, 2011) dan empat gelar Dutch Cup (2002, 2006, 2007, 2010).(Himawan/JO)
Akankah Ajax mampu mengalahkan Persija di pertemuan keduanya kali ini? Atau justru Macan Kemayoran yang membuat kejutan untuk De Amsterdammers ?

El Clasico Indonesia



OrenMadura  - Duel Persib Bandung melawan Persija Jakarta kini mendapatkan label sebagai laga klasik ala Indonesia. Tidak mengherankan jika perhatian publik sepak bola nasional akan tertuju ke laga prestisius yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Minggu (3/3).

Persib kontra Persija dianggap sama bergengsinya seperti duel El Clasico 'sesungguhnya' milik Barcelona dan Real Madrid. Selain merepresentasikan sejarah kedua klub yang sama-sama jebolan kompetisi Perserikata. Juga jadi laga yang sarat gengsi karena persaingan diantara kedua suporter yang sama-sama fanatik.

Aroma laga klasik ini, bahkan sudah dirasakan striker Persib, Sergio Van Dijk. Meski baru pertama kali menjalaninya, Sergio mengaku sudah tidak sabar terlibat dalam pertarungan adu gengsi. Baginya sangat membanggakan jika bisa membobol gawang Macan Kemayoran sekaligus membawa Persib meraih kemenangan.

"Pertandingan ini sangat penting di Indonesia. Saya sudah tahu kalau pertemuan Persib dengan Persija seperti El Clasico di Spanyol. Jadi sangat penting buat kedua tim," tutur Sergio.

Sergio menyadari kemenangan atas Persija sangat penting karena tidak hanya bermakna tiga poin penuh. Juga kebanggaan dan pembuktian Maung Bandung kini mulai mampu mengikis dominasi Macan Kemayoran yang dominan dalam rekor pertemuan kedua tim.

 "Kita harus menang lawan Persija, karena itu akan jadi hadiah spesial buat Bobotoh. Semuanya harus kerja keras karena pertandingan ini pasti tidak akan mudah dan sulit," ungkap Sergio.

Sama halnya dengan Sergio, Maman Abdurahman juga mengungkapkan sudah tidak sabar turun di laga ini. Maman musim lalu pernah menorehkan cerita hebat. Ia jadi pahlawan Maung Bandung usai mencetak gol di penghujung pertandingan yang memaksa Persija harus puas dengan hasil imbang 2-2 di Stadion Gelora Bung Karno, 27 Mei.

"Persib lawan Persija selalu menghadirkan cerita menarik. Atmosfer pertandingan yang tercipta juga selalu luar biasa. Ini juga yang membedakan persaingan sepak bola Bandung dengan Jakarta dibandingkan pertandingan lainnya," papar Maman.

Sementara itu, Persija yang terpaksa berlatih di Bogor dan memilih absen di sesi uji lapangan karena khawatir bakal mendapatkan intimidasi dari suporter tuan rumah juga tengah dalam kepercayaan diri tinggi. Kemenangan 1-0 atas tuan rumah Persita Tangerang, membuat motivasi Macan Kemayoran kembali bangkit.

"Saya berharap motivasi kami tetap terjaga setelah kemenangan itu. Tren positifnya tetap terjaga," ungkap Ketua Umum Persija, Ferry Paulus seperti dilansir salah satu situs nasional.

Laga Eksebisi Persija vs Ajax Dibarengi Jadwal Timnas Indonesia


OrenMadura - Laga persahabatan antara Persija Jakarta melawan Ajax Amsterdam yang akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (11/5/2014), tetap berlangsung meski berbarengan dengan jadwal Timnas Indonesia vs ASEAN All-Stars.
Uniknya, dua laga eksebisi ini dilaksanakan pada hari dan tempat yang sama. Namun, waktu pertandingan keduanya akan dibedakan.
“Tidak ada perubahan jadwal. Pertandingan Persija vs Ajax tetap berlangsung sesuai agenda, yakni pukul tujuh malam. Sementara Timnas tampil setelahnya," kata Arif Putra Wicaksono, CEO Ninesport.
Arif menegaskan sudah mengantongi persetujuan dari pengelola SUGBK dan PSSI untuk menggelar pertandingan melawan Ajax. Pihaknya juga akan segera melayangkan surat permohonan izin keamanan ke Polda Metro Jaya.
Kepala Unit I pengelola SUGBK, Tubani juga memastikan agenda pertandingan Ajax kontra Persija tetap digelar seperti semula.
“Jadi, akan ada dua pertandingan. Pemakaian lapangan dua kali dalam sehari sering dilakukan, contohnya pada SEA Games 2011, di mana sehari bisa menggelar dua pertandingan,” ujarnya.
Sekretaris Jendaral PSSI Joko Driyono menjelaskan bahwa agenda uji coba Timnas Indonesia kontra  ASEAN All-Stars telah mendapat lampu hijau dari AFF. Apalagi tujuan laga eksebisi tersebut untuk embantu korban Topan Haiyan di Filipina, November 2013 lalu.
“AFF sudah konfirmasi menggelar pertandingan persahabatan Timnas melawan ASEAN All Stars. Laga ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Ini adalah laga amal untuk korban topan Haiyan, Filipina,” kata Joko.
Padatnya penggunaan SUGBK kemungkinan akan bertambah di mana pihak promotor lainnya, Lari Production, berencana menggelar laga eksebisi Indonesia Star menghadapi mantan pemain top dunia seperti Ronaldo da Lima, Paolo Maldini, dan Zinedine Zidane.

[Sumber: TRIBUNNEWS.COM]

Melawan Ajax Amsterdam, Persija Jakarta Terancam Tidak Tampil Dengan Kekuatan Penuh


OrenMadura - Persija Jakarta terancam tidak bisa tampil dengan kekuatan penuh saat menjamu klub raksasa Belanda, Ajax Amsterdam, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 11 Mei mendatang. Itu tidak terlepas dari kemungkinan beberapa pemain kunci mereka yang bakal dipanggil ke timnas senior Indonesia dan U-23.
Apalagi, timnas Indonesia akan melakoni laga amal untuk korban topan Haiyan, Filipina, melawan tim ASEAN All Star di stadion dan tanggal yang sama. Kabarnya, laga Persija melawan Ajax akan dipertandingkan lebih dulu, baru kemudian dilanjutkan laga amal antara timnas melawan tim ASEAN All Star.

Beberapa pemain yang kemungkinan dipanggil ke timnas senior dan U-23 adalah Andritany Ardhiyasa, Ramdani Lestaluhu, Agung Supriyanto, serta Syahrizal Syahbuddin. Menanggapi kemungkinan itu, manajer Persija, Asher Siregar, mengungkapkan timnya tetap ingin tampil dengan kekuatan penuh.
"Kami tentu ingin tampil maksimal. Saya kira untuk Andritany, timnas masih ada kiper lain seperti Kurnia Meiga, I Made Wirawan, atau Choirul Huda. Nanti kami bicarakan dulu jika memang dia dipanggil. Lagi pula, ini kan hanya laga amal bukan melawan tim dari negara lain," kata Asher, yang ditemui wartawan di Stadion GOR Ciracas, Jumat (18/4).

Selain itu, Ismed Sofyan juga kemungkinan bakal memperkuat tim Indonesia Star yang akan menghadapi para pemain dunia di SUGBK, 10 Mei nanti. Artinya, laga itu hanya sehari jelang melawan Ajax. Ismed masuk dalam daftar 25 pemain yang dinominasikan untuk melawan tim yang bakal diperkuat Alessandro Del Piero itu. Lantas jika terpilih, apakah Ismed diizinkan?

"Ismed kan dikontrak oleh kami. Pihak promotor itu seharusnya berbicara dengan kami selaku klub yang mengontrak pemain itu. Nanti kami akan lihat seperti apa. Karena kami ingin tampil dengan kekuatan penuh saat menghadapi Ajax," tegas Asher.

[Sumber: Goal.com]

Jumat, 18 April 2014

Terkam Laskar Kalinyamat, Macan Kemayoran belum terkalahkan.




OrenMadura – Persija Jakarta melanjutkan trend positifnya dalam lanjutan kompetisi ISL 2013/2014, setelah berhasil menaklukan tuan rumah Persijap Jepara, dengan keunggulan skor dua gol tanpa balas yang diciptakan Agung Supriyanto 35’, dan Ramdani Lestaluhu saat babak kedua berlangsung selama 11 menit, 14/4 di Gelora Bumi Kartini, Jepara.
Bertindak sebagai tim tamu, Persija Jakarta sejak babak pertama dimulai justru menguasai jalannya pertandingan, beberapa kali peluang didapatkan lini depan melalui Rachmat Affandi, namun belum berhasil mencetak gol. Macan Kemayoran baru membuka kran golnya di menit ke 35 setelah Agung Supriyanto yang merupakan eks pemain Persijap berhasil memanfaatkan umpan tarik dari Ramdani Lestaluhu yang terlebih dahulu melewati tiga pemain Persijap.
Masih di jalannya babak pertama, Rachmat Affandi yang baru saja sembuh dari cidera lagi-lagi mendapatkan peluang, namun tendangan keras terukurnya dari dalam kotak pinalti masih bisa diantisipasi kiper Persijap yang dikawal Dedi Hariyanto, skor 0-1 untuk keunggulan Persija tidak berubah hingga 45 menit babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua, meskipun sudah unggul Persija justru tampil lebih agresif pergerakan dari sayap kerap kali merepotkan pertahanan Persijap. Ramdani Lestaluhu menjadi aktor di pertandingan yang dihadiri ribuan The Jakmania dari berbagai daerah setelah mencetak gol dimenit 56, kali ini Agung Supriyanto memberikan assist melalui sundulan yang kemudian diceploskan dengan tendangan keras hingga merubah skor menjadi 0-2 yang sekaligus menutup jalannya pertandingan.
Seusai pertandingan, Blitz Tarigan mengungkapkan “Bersyukur atas kemenangan yang diraih, ini kerja keras para pemain, performa secara keseluruhan dari tiga pertandingan terakhir mengalami peningkatan yang cukup berarti. Sementara itu, dari Persijap yang diwakili Supriyanto mengatakan “Ketidakhadiran Raja Isa sebagai pelatih untuk memimpin anak asuhnya cukup mempengaruhi mental para pemain, tim kami butuh seorang leader dan Persija bermain solid di pertandingan malam ini.
Dengan hasil ini, Persija masih belum terkalahkan dari 6 pertandingan dengan meraih 4 kali kemenangan dan 2 hasil seri, meraup 14 poin, dan saat ini masih bertengger di posisi 4 klasemen sementara hanya terpaut 2 point dari pimpinan klasemen. Pertandingan selanjutnya Persija akan kembali menjalani pertandingan tandang menghadapi Persik Kediri, 21/4 di Stadion Brawijaya, Kediri. (Zani/JO) 
[Sumber: JakOnline]

Kamis, 17 April 2014

Galeri Foto Persijap vs Persija, 16/4/2014 Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara



JakOnline – Persija Jakarta melanjutkan trend positifnya dalam lanjutan kompetisi ISL 2013/2014, setelah berhasil menaklukan tuan rumah Persijap Jepara, dengan keunggulan skor dua gol tanpa balas yang diciptakan Agung Supriyanto 35’, dan Ramdani Lestaluhu saat babak kedua berlangsung selama 11 menit, 14/4 di Gelora Bumi Kartini, Jepara. (Photografer : @SyarifOnly-JO)
Berikut Galeri Foto Persijap vs Persija:












KAMI SIAP KEMBALIKAN KEJAYAAN !!!

Posted by The jak madura on 4 April 2015